Karena Doa
Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu dan aku menunggu nunggu
(Mazmur 5:4).
Baca: Mazmur 5:1-4
Seorang sopir taksi berkisah tentang keberhasilan anak-anaknya dalam studi. Tiap pagi setelah berdoa, anak-anak diwajibkan mengulang pelajaran yang telah dipelajari, lalu mandi pagi dengan air dingin, biar otaknya segar, kemudian sarapan dan berangkat ke sekolah. Hasilnya: anak-anaknya menjadi orang yang berkarakter dan disiplin.
Aktivitas setiap hari dimulai dengan doa pagi. Pemazmur berkisah tentang doanya di waktu pagi.
Minta perkataan doanya diberi telinga.
Bukan minta Tuhan agar membuka telinga, tetapi supaya dirinya sambil berdoa, juga mendengar suara Tuhan (ayat 2).
Adakah kita mendengar Firman Tuhan sebelum meminta, atau hanya berdoa tanpa pernah mendengar Tuhan? Komunikasi dengan Tuhan yang dua arah adalah hal yang indah. Tuhan berfirman dan kita bicara melalui doa.
Tuhan adalah Raja yang mengatur segala-galanya. Cara menghargai Tuhan dalam doa adalah menjadikan Tuhan adalah Raja. Siapa yang berani mengatur Raja? Doa yang benar adalah kita dengan rendah hati mau diatur Tuhan, “bukan kehendakku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi”. Bukan mendikte atau menuntut Tuhan dan kalau tidak dikabulkan, lalu mutung.
Bagaimana dengan Anda?
Mengatur persembahan untuk Tuhan dan menunggu. Persembahan kita kepada Tuhan di waktu pagi adalah bersyukur karena kita masih diizinkan bangun dan berkarya kembali. Mengatur persembahan bagi Tuhan artinya merencanakan hal-hal yang berkenan di hadapan-Nya melalui karya-karya kita hari itu. Dan nantikanlah keajaiban dari Tuhan.
Pasti ada!
-Pdt. Em. Andreas Gunawan Pr.-
Mengawali hidup dengan doa sama dengan udara pagi yang membuat tubuh menjadi segar sepanjang hari.