Baca: Yohanes 12 : 1-8
“Maka kata
Yesus :”Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku“
(Yohanes 12 : 7).
Apakah Anda sedang
memancing Yesus dengan cara memberi banyak untuk mendapatkan banyak? Ingatlah,
ketika yang Anda harapkan tidak terjadi, maka jangan kecewa terhadap gereja
atau Tuhan. Ketika Maria mencurahkan setengah kati minyak narwastu yang mahal,
Yudas Iskariot ber-lagak sosial dan berkata kenapa minyak itu tidak dijual saja
dan hasilnya di dermakan kepada orang-orang miskin. Maria tidak sedang
memancing Yesus, tetapi ia benar-benar tulus mempersembahkannya bagi Yesus.
Berkorban untuk karya Tuhan ternyata tidak mudah.
Motivasi suci kita
kadang-kadang terhalangi. Yesus berkata : ”Biarkanlah dia melakukan hal ini ….” Meniru melakukan boleh, tapi jauhkan diri
dari hanya mencela orang lain. Memberi dengan hati yang hancur beda dengan mata
yang hanya tertuju pada uang. Bertobatlah dari cara hidup yang selalu ingin
mendapat dari pada memberi.
Sebuah pengorbanan
sangat berarti buat Yesus. Yesus tidak mau “dipancing” dengan minyak narwastu, tetapi Ia mengubah minyak narwastu
menjadi gambaran masa depan Diri-Nya. Maria telah memberikan minyak itu sebelum
Yesus mati . Maria beruntung menjadi orang yang lebih dulu melakukannya sebelum
orang lain . Jadilah yang pertama sebelum diikuti yang lain.
Buatlah Tuhan
menjadi yang istimewa dalam hidup ini. Benarkah Tuhan minta diistimewakan? Tidak! Yang Tuhan mau
adalah pergunakan hidup ini untuk memuliakan Tuhan selagi masih ada waktu. Orang-orang miskin selalu akan ada, tetapi
perjumpaan dengan Tuhan yang “istimewa” mungkin tidak selamanya terjadi. Carilah waktu spesial untuk Tuhan
dan berikan yang terbaik kepada-Nya.
–Pdt. Em. Andreas Gunawan Pr.
Yesus cari para pemancing ikan untuk
menjadi murid-muridNya. Bukan membentuk kita menjadi pemancing-pemancing Tuhan.