Baca:
Yohanes 9:1-41
Kata Yesus kepadanya: “Engkau bukan saja melihat Dia, tetapi
Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!”
Yohanes 9:37
Mata adalah bagian tubuh yang paling pen-ting dalam hidup
kita. Sayangnya terkadang kita kurang menyadarinya. Berbeda dengan orang buta
yang sungguh mendambakan dapat melihat. Menanti datangnya mukjizat.
Kita bisa belajar dari orang buta yang berjumpa dengan
Yesus. Mata fisik yang telah terbuka, disertai niat hati untuk mengerti, telah
membawanya untuk menemukan Tuhan. Sungguh berbeda dengan orang-orang Farisi
yang justru menutup hati mereka ketika nyata-nyata karya Tuhan hadir di
depan
mata mereka: orang buta disembuhkan. Mereka selalu mencari cara untuk
menyangkali karya Tuhan. Untuk orang-orang seperti inilah Yesus berkata: “Dan
supaya barangsiapa yang dapat melihat menjadi buta” (ayat 39). Kata-kata Yesus
ini sungguh mengena pada orang-orang Farisi, sehingga mereka bertanya pada diri
sendiri: “Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?” Menyedihkan, melihat
namun buta!
Buka mata, buka hati adalah
jendela menuju jalan spiritualitas untuk melihat Tuhan. Tak akan pernah kita jumpai Tuhan dalam
peristiwa-peristiwa hidup, dalam perjumpaan dengan orang lain, bahkan dalam
pengalaman sesederhana apa pun, kalau mata dan hati kita tertutup oleh
keyakinan diri bahwa kita tidak harus dan perlu berubah. Bagi si Buta, berkat jasmani
telah mengantarnya untuk menemukan berkat rohani: berjumpa, melihat, berkata,
mengalami Yesus, dan menyembahNya. —Pdt.
Meyske S. Tungka.
Tuhan begitu dekat dan nyata pada
setiap hati yang bening.