Mempertahankan Ajaran
Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihi- Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi
(Amsal 3:12).
Baca: Amsal 3:12
Allah memberikan ajaran “seperti ayah kepada anaknya”. Bedanya, sang ayah duniawi setiap hari, setiap saat bisa “mencereweti” anaknya kalau si anak bebal dan bandel, sementara Allah Bapa, sebaliknya yang terjadi, kita sebagai anak-anak-Nya yang mencereweti Dia. Bukankah kita menemui Dia hanya kalau kita minta berkat- Nya saja, atau saat kita “kepepet”, seperti sopir butuh ban serep hanya kalau pas “kebanan” (ban meletus di tengah perjalanan).
Jadi, jangankan mempertahankan firman atau ajaran Tuhan, ajaran firman Tuhan itu sendiri kurang kita hayati.
Kebanyakan kita saat mencoba menghayati firman atau ajaran Tuhan berhenti sampai pada “faham (mengerti)” bahkan ada yang sedemikian faham sampai rela berdebat, adu pendapat sampai derajat fanatisme tingkat tinggi.
Mari sekarang kita belajar memahami firman dengan dimensi sedikit berbeda: bukan berhenti pada pemahaman firman, seperti yang dinampakkan dalam istilahnya: “Pemahaman Alkitab” (PA), melainkan dilanjutkan sampai pada “apa yang Yesus kehendaki aku perbuat hari ini”.
Barangkali tindakan konkrit berikut ini dapat membantu Anda.
Ketika Anda membaca Alkitab, mengikuti PA, mendengarkan atau menyimak sebuah khotbah atau renungan, bawalah setidaknya notes kecil, kemudian di akhir khotbah, cobalah melanjutkan penghayatan Anda dengan menuliskan satu kalimat yang menjawab pertanyaan tadi: “Apa yang dikehendaki Yesus aku lakukan hari ini?”
Kemudian mulailah menjalankannya, hari itu. Dengan demikian Anda akan mempertahankan ajaran dan memancarkan terang-Nya.
-Yahya Wardoyo-
Apa yang dikehendaki Yesus aku lakukan hari ini?