Baca: Yohanes 12:26
Barangsiapa
melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana berada, di situ pun pelayan-Ku
akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Yohanes 12:26
Melayani
dengan sukacita saat ini sering disalahartikan. Sukacita karena si pelayan
mendapatkan kebutuhan jasmaniah sesuai yang diinginkannya. Demikian yang melayani
dalam hal ini hanya sekadar sesuatu yang dilakukan oleh pelayan tidak peduli
apakah orang lain merasa terlayani atau tidak.
Kristus
mengajarkan kepada kita untuk melayani dengan sukacita bukan karena si pelayan
memperoleh segala sesuatu. Tanpa memperoleh apa pun pelayanan harus tetap dilakukan
dengan sukacita. Tentu bukanlah hal yang mudah untuk meng-ikuti teladan Kristus
di dalam melayani.
Kristus
menyampaikan tantangan-tantangan pada kita di dalam meng-ikuti Dia untuk
melayani. “Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala” (Lukas 10:3). “Janganlah membawa pundit-pundi atau
bekal atau kasut...” (Lukas 10:4). “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Lukas 9:23).
Tantangan
yang Kristus berikan untuk melayani Dia tidak menyiratkan senyum sedikit pun,
apalagi sukacita. Lalu, bagiamana kita dapat bersukacita dalam melayani?
Kristus bukan hanya memberikan tantangan, tetapi Dia juga memberikan “resep”
untuk menghadapinya. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat... (Matius 11:28-30). Ajakan Juru Selamat kita untuk
belajar kepada-Nya menjadikan pelayanan kita sesulit dan seberat apa pun,
memberi kelegaan dan ketenangan. Seseorang yang memiliki kelegaan dan
ketenangan akan memancarkan sukacita. —Soetrisno Soeparto.
Saat kita melayani, seharusnya kita
belajar dari dia yang kita
layani, karena dia melayani dengan
sukacita, maka
kita pun dapat melayani dengan sukacita.
=================================================