Baca: Roma 12:1-3
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu...
Roma 12:2
Selilit memberi rasa tak nyaman, sisa-sisa makanan membuat akhir makan yang nikmat menjadi terganggu. Selilit sering membuat mulut gerah dan lidah bergeliat kuat ingin mengusirnya. Ya, kita bisa gunakan tusuk gigi, senjata pamungkas untuk mengusir selilit. Atau kita gunakan saja perkakas modern, floss, sejenis benang khusus untuk membersihkah sela-sela gigi dari sisa-sisa makanan.
Selilit itu mengganggu, menebar rasa tak enak, bahkan bisa menimbulkan masalah bagi kesehatan gigi dan mulut. Hidup ini juga sering terselip “selilit” yang bisa menghambat diri kita. Mungkin pahit hati yang terpendam dalam akibat penindasan, pelecehan atau penolakan orang lain. Mungkin juga perkara-perkara kecil yang membuat kita jengkel dan marah, lalu menyeruakkan dendam di hati. Atau barangkali sikap munafik, sirik, iri, dengki, dusta atau niat jahat apa pun yang terselip di hati kita. Segera bersihkanlah!
Nafikanlah hal-hal buruk yang menyusup ke dalam diri kita. Perbaruilah hati, pikiran, sikap, ucapan dan tindakan kita. Perbaruilah akal budi kita! Itulah nasihat terpenting Paulus kepada jemaat di Roma, dan juga kepada kita. Agar kita tidak serupa dengan dunia yang tak lekang oleh rancangan dan perbuatan jahat ini. Itulah sebabnya, kita diminta Paulus untuk mempersembahkan tubuh kita, tubuh yang kudus, menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan. Jadi, awalilah hari ini, di tahun baru ini, dengan membersihkan diri kita, agar dikenan dan benar di hadapan-Nya. —Agus Santosa.
Jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian
bertambah terang sampai rembang tengah hari.
—Amsal 4:18