Setiap kali berbelanja di pasar tradisional, saya selalu dibuat
kagum oleh keperkasaan para perempuan setengah baya yang menjual jasa dengan
memanggul barang belanja para pembeli maupun barang kulakan pedagang. Mereka
terlihat perkasa saat memikul atau memanggul beban berat dengan selendang
pengikat di pundak yang dililitkan pada punggung.
Memikul atau
memanggul adalah meletakkan beban di atas tubuh, dan ketika Yesus
mengatakan bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus memikul salibnya setiap
hari, artinya kita harus siap me-manggul beban demi Yesus, Mesias dari Allah.
[Kata mesias berasal dari kata dalam bahasa Ibrani masyiakh, yang
artinya orang yang diurapi. Kata ini sepadan dengan kata khristos dalam
bahasa Yunani yang artinya juga yang diurapi. Kita lebih akrab
menyapa-Nya, Kristus.]
Yesus adalah Mesias pilihan Allah, Yang diurapi Allah, Anak Domba
Paskah yang rela menanggung banyak penderitaan, disalibkan, mati dan bangkit
pada hari ketiga untuk menebus dosa manusia. Yesus
adalah Kurban terakhir dan paling sempurna bagi penebusan dosa umat manusia. Jika Anda dan saya adalah umat tebusan-Nya, kita seharusnya
mematuhi kehendak-Nya dengan menyediakan diri demi Dia dan memikul salib kita
setiap hari. Ini adalah bukti bahwa kita rela mati dan mau memanggul
penderitaan demi Yesus Mesias. Inilah kematian yang mengantarkan kita pada
kehidupan kekal oleh penebusan Yesus Kristus, Anak Domba Paskah yang diurapi
Allah.
Renungan Harian MUSA bulan ini menyajikan
tiga puluh renungan yang menuntun kita untuk menilik hati, kehendak dan
tindakan kita agar lebih setia, tegar dan rendah hati dalam memikul Salib. Selamat
Paskah. —Agus
Santosa