Baca: Kejadian 1:1-31
Maka Allah melihat segala yang dijadikan- Nya itu,
sungguh amat baik…
(Kejadian 1:31).
Ketika bermaksud
menancapkan paku dengan sebuah palu, seorang pria melukai jempol tangannya
sendiri saat pukulannya meleset. Mendengar hal itu seorang temannya bermaksud
ber-empati dengan mengatakan “Kau sedang sial rupanya.” Anehnya pria itu
menjawab, “Tidak, aku tidak sial. Aku justru merasa beruntung, karena dengan
kejadian itu aku menjadi bisa menghargai jempol tanganku. Sebelumnya aku tidak
menyadari betapa bernilainya jempol tanganku ini. Pada hari pertama setelah
kecelakaan itu, aku menghitung, ternyata ada 257 hal yang aku gunakan dengan
jempolku setiap hari. Tanpa adanya kecelakaan itu, aku mungkin tidak akan
pernah menyadari bertapa penting jempol tanganku.” (Sunshine).
Acapkali kita juga seperti pria itu. Kita
tidak pernah atau jarang menghargai sesuatu sampai kita kehilangannya. Misalnya
anggota tubuh kita, pasangan kita, orang tua, anak, saudara, pekerjaan, harta
benda, bahkan sampai pembantu rumah tangga yang kita punyai. Semua itu kita anggap
sewajarnya dan sudah sepantasnya kita miliki. Kita jarang mengucap syukur
kepada Tuhan atas karunia-Nya itu. Ketika hal-hal itu tidak ada, kita baru
merasa kehilangan karena menyadari fungsinya.
Marilah kita
belajar menghargai hal-hal yang nampaknya biasa-biasa saja yang dianugerahkan
Tuhan kepada kita. Jangan tunggu sampai semuanya hilang dari genggaman kita.
Ketika kita mau merenung sejenak, sesungguhnya semua karunia Tuhan itu tak ada
yang biasa-biasa saja. Semuanya sungguh istimewa sebab Tuhan itu luar biasa. –Liana Poedjihastuti
Mari kita mensyukuri semua karunia
Tuhan dalam hidup kita dan memeliharanya.