Baca: Mazmur 25:12-13
Orang itu sendiri akan menetap
dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.
Mazmur 25:13
Orang yang
disebut oleh pemazmur “akan menetap dalam kebahagiaan” itu adalah orang yang
sudah lanjut usia, karena ia telah beranak-cucu. Dengan kata lain, orang
tersebut, meskipun sudah tua dengan segala kekurangan dan kelemahannya, namun
tetap dalam keadaan berbahagia. Mengapa? Karena ia “takut akan Tuhan”, sehingga
Tuhan selalu menunjukkan jalan mana yang harus dipilihnya. Dengan kata lain,
takut kepada Tuhan itu telah membuatnya taat kepada-Nya dan selalu berada dalam
jalan yang dikehendaki-Nya (ayat 12). Melalui kata-katanya itu pemazmur
memberikan kesaksian dan pengajaran yang berisi syarat dan jaminan, bahwa
orang akan tetap dapat berbahagia sampai lanjut usianya, kalau ia mau
menghormati dan menyegani Tuhan, dengan berperilaku yang selalu sesuai dengan
petunjuk dan hukum-hukum-Nya.
Dalam keadaan
telah menjadi tua, sering kita merasakan adanya banyak faktor fisik dan
kejiwaan yang membuat kita sulit untuk dapat merasakan kebahagiaan. Bukannya
kebahagiaan, tetapi justru kegelisahan, kekuatiran dan ketakutan karena merasa
kesejahteraan dan keselamatan kita terancam, padahal kita tidak mampu melawan
atau menghindar dari ancaman tersebut.
Sikap “takut
akan Tuhan” berarti menghormati dan menaati Dia, karena percaya akan
kemahakuasaan dan kasih-Nya. Dengan demikian, sikap “takut akan Tuhan” juga
berarti mempercayakan diri kepada-Nya. Dan sikap yang demikian itu pasti
mendatangkan kebahagiaan, kare-na percaya bahwa Tuhan akan melindungi dari segala
ancaman yang mencelakakan. —Pdt. Em. Sutarno
Iman dan ketaatan kepada Tuhan, menjadi
syarat dan
jaminan bagi terciptanya kebahagiaan sejati.
=================================================