Baca: Mazmur
8
Jika aku melihat langit- Mu, … apakah
manusia, sehingga Engkau meng-ingatnya?... Namun Engkau telah membuatnya hampir
sama seperti Allah, dan telah memahkotainya de-ngan kemuliaan dan hormat
(Mazmur 8:4-6).
Ibu tua yang sedang
tergolek sakit itu mulai mengatakan hal-hal negatif tentang dirinya, di
samping kekhawatirannya. Awalnya, ia mengungkapkan rasa khawatirnya dengan
bertanya apakah ia dapat sembuh. Belakangan ia mulai ‘mereka-reka’ beberapa
gagasan baru tentang dirinya. ”Aku malu tidak bisa bergerak leluasa, sedangkan
tetangga yang lebih tua itu masih dapat beraktivitas seperti biasa”, “Aku hanya
merepotkan orang lain”, “Sungguh, aku tak berguna lagi”, “Apakah orang-orang
itu datang menengokku hanya untuk menyaksikan betapa buruk keadaanku?” “Buat
apa aku tetap hidup?” Dan pernyataan-pernyataan serupa lainnya.
Salah satu tantangan baru di usia kita adalah
sakit-penyakit. Tetapi tidak seharusnya hal itu membuat kita ‘kehilangan diri
kita’. Penerimaan akan keadaan yang berubah disertai semangat akan mendamaikan
kita dengan diri sendiri. Carol A. Morrow mengatakan, “Engkau mungkin diuji
dengan rasa sedih dan rasa sakit atau penyakit. Namun, engkau bukanlah
penyakitmu. Ingatlah, engkau adalah ciptaan Tuhan, yang tertantang oleh
ketidaksempurnaan, tetapi dengan suatu semangat yang tidak terkalahkan.”
Dengan berdamai
dengan diri sendiri, kita dapat lebih berguna bagi orang lain dan memuji Tuhan
dengan sungguh-sungguh. Hari ini kita diingatkan, “… Apakah anak manusia, sehingga Engkau
mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan
telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.” (ayat 5-6).
– Ocky Sundari
“Dapatkah seorang perempuan melupakan
bayinya..? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.” –Yesaya 49:15