Baca: Yohanes 15:12-17
”Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih
seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yohanes 15:13).
Pernahkah terbersit suatu
niatan untuk menanyakan kembali pada diri kita, tentang mengasihi seseorang
atau orang lain? Mengapa kita harus mengasihi orang lain? Dan bagaimana kita
mengasihi orang lain?
Barangkali kebanyakkan orang Kristen akan
mengatakan, saya mengasihi orang lain atau seseorang karena Tuhan telah
mengasihi kita. Itu berarti bahwa mengasihi orang lain, seseorang atau sesama
menjadi sebuah kewajiban kita karena kita telah mendapatkan kasih-Nya.
Dalam mengaktualisasikan kasih yang kita
miliki kepada sesama, faktor totalitas dalam mengasihi menjadi sebuah keharusan. Yohanes 15:13 ingin
menekankan bagaimana totalitas dari kasih kepada sesama diberikan, deng-an
gambaran pengorbanan nyawa demi sahabat-sahabat yang kita kasihi.
Selain itu ketulusan dan kerendahan hati dalam mengasihi juga menjadi sebuah catatan penting dalam
mentransformasikan kasih yang telah kita dapatkan dari Tuhan. ”Lebih baik
sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian.” (Amsal
15:17).
Kasih yang kita berikan kepada sesama, harus
mampu membangkitkan dan
menumbuhkan kasih di dalam diri sesama
kita, sehingga apa yang diperintahkan Tuhan terealisasi dengan baik. Inilah
perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi
kamu (Yohanes 15:12).
Dengan tiga hal inilah niscaya kasih yang
kita berikan kepada sesama menjadi setetes embun ditengah-tengah kegersangan
hidup ini, yang akan memberikan seberkas pengharapan bagi siapa saja yang
merasakannya. Dan jika
masing-masing dari kita mengeluarkan tetesan embun kasih, maka niscaya kita
bersama-sama akan mampu menghijaukan kembali kegersangan hidup manusia. –Darmanto
Doa: Tuhan jadikan sahabatmu ini
embun-embun kecil yang membantu mengobati dahaga para musafir. Amin.