Baca: Mazmur 136:26
Bersyukurlah kepada Allah semesta langit! Bahwasanya
untuk selama-lamanya
kasih setia-Nya (Mazmur 136:26).
Selalu bersyukur adalah
slogan dan semboyan orang-orang beriman. Namun, selalu bersyukur apakah mudah?
Bukannya bersyukur, tapi terus mengeluh yang biasanya terjadi.
Mengapa kita, orang beriman, sulit untuk
bersyukur? Jawabannya adalah karena kita sebagai manusia, tidak pernah merasa
puas, selalu merasa kurang. Jika kenyataannya seperti itu, apakah memang benar
di dalam kehidupan ini sama sekali tidak ada yang dapat menjadi dasar bagi kita
untuk selalu bersyukur di dalam segala hal? Mungkin karena selama ini kita
cenderung hanya mensyukuri hal-hal yang membuat kita bahagia melalui hal-hal
besar atau spektakuler. Sementara banyak ”berkat-berkat kecil” yang terlewatkan
begitu saja, karena kita menganggapnya sebagai yang seharusnya terjadi.
Mari kita renungkan, kita bisa bangun tidur
di pagi hari, kemudian dapat mengawali hari dengan badan yang segar dan
matahari dengan setia terbit tiap pagi. Bayangkan seandainya pagi tidak datang,
matahari ngambek tidak mau bersinar, kita bangun dengan badan yang loyo
dan sakit.
Maka dari itulah mari mulai saat ini, kita
bersyukur kepada Tuhan atas segala hal, yang sepertinya “sepele” sekalipun,
atas udara, matahari, kesehatan, dan organ-organ tubuh kita yang bekerja dengan
baik tanpa kita perintah.
Dengan bersyukur
kita bisa menyadari bahwa sungguh, kasih Allah begitu besar kepada kita. Oleh
sebab itu, mari bersama-sama dengan Pemazmur, kita dengungkan lagi slogan dan
semboyan kita sebagai orang-orang beriman, yaitu selalu besyukur. –Pdt. David Nugrahaning Widi
Dengan selalu bersyukur, kita tidak
membuang-buang energi lagi untuk selalu mengeluh dan bersungut-sungut.