Baca:
Mazmur 23
Tuhan adalah
gembalaku, takkan kekurangan aku (Mazmur 23:1).
Tanaman Jati sangat cocok
ditanam di tanah yang berkapur dan panas. Tanaman ini tidak mempunyai akar
tunjang yang mampu masuk jauh ke dalam tanah, tetapi akar serabut yang hanya
masuk tidak terlalu dalam dari permukaan tanah. Dari besarnya batang pohon jati
kita dapat mengetahui umur pohon, karena akan tumbuh 1 cm tiap tahun (jenis
konvensional). Pohon Jati tua, banyak tekstur di batangnya, tekstur itulah yang
membuat kayu jati menjadi indah dan banyak dicari orang.
Tahukah Anda dari mana asal tekstur pohon
jati? Dalam perjalanan hidupnya, di musim kemarau pohon jati akan meranggas,
rontok daun dan berhenti tumbuh (terkadang kayunya berwarna putih), karena akar
pohon jati tidak masuk jauh ke dalam tanah. Namun pohon itu tidak mati. Selanjutnya di musim hujan, daun tumbuh kembali dan kayunya
kembali ke warna aslinya. Kombinasi antara “berhenti bertumbuh di musim
kemarau” dan “bertumbuh kembali di musim hujan” telah membentuk tekstur pada
pohon jati, yang menjadikan pohon itu menjadi salah satu pohon yang mahal
harganya.
Perjalanan
kehidupan orang Kristen ibarat pohon jati, ada kalanya kesedihan, kegagalan
dan keputusasaan datang namun tidak membuat mati iman, sebab kita percaya Tuhan
ada dalam hidup kita. Demikian halnya saat kesuksesan dan kebahagiaan datang,
kitapun tidak takabur dan merasa sebagai hasil karya sendiri, karena semua ada
sebagai berkat Tuhan. Semua perjalanan kehidupan itulah yang membuat ‘tekstur’ dalam
hidup orang Kristen, menjadi indah dan berkat bagi sesama. – Pramudya
Tuhan
beserta kita.