Baca: Kejadian 2 : 21-25
“Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging
dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”
(Kejadian 2 : 23).
Seorang calon pendeta
bertanya kepada pendeta seniornya: ”Kalau boleh tahu, apakah program Bapak
buat saya dalam tahun ini ?” Pendeta itu menjawab : ”Kerjakan dulu
seperti biasa.“ Dikira pendeta seniornya sudah pikun, padahal bapak pendeta
itu sebenarnya ingin memberi kejutan kepada calon pendeta tersebut. Bahwa orang
muda harus lebih inspiratif , kreatif dan mandiri.
Pernikahan akan memunculkan sejumlah kejutan
baik yang membahagiakan maupun yang membuat pasangannya menangis atau kecewa
berat. Yang penting bagaimana menyikapinya.
Kejutan pertama : Hadirnya seorang
penolong yang sepadan. Perempuan diamanatkan Tuhan untuk menjadi penolong bagi laki-laki.
Kejutan akan terasa jikalau masing-masing memainkan perannya. Ketika penolong
berubah menjadi yang lain, maka kejutan kebahagiaan akan berubah menjadi
kejutan yang menghancurkan.
Kejutan kedua : Pertemuan yang
penuh sukacita. “Inilah dia“ bukan “aah …
biasa.” Setiap hari usahakanlah ada kejutan-kejutan sukacita, sehingga rumah
menjadi tempat yang selalu dirindukan bersama. Bagaimana Anda memandang suami
atau isteri Anda saat ini? Biasa atau Anda selalu menantikan kejutan baru
karena kasih.
Kejutan ketiga: Ada roh yang baru
dari Allah bagi keduanya. Da-ging dan tulang berasal dari Adam ,tetapi dari manakah
datangnya roh yang membuat keduanya hidup? Pernikahan tanpa cinta kasih ibarat hidup manusia tanpa roh.
Ikatlah pernikahan Anda dengan roh Allah yang menyatukan, pasti awet selamanya.
Selamat mencoba!
–Pdt. Em. Andreas Gunawan Pr.
Dalam pernikahan makin banyak kejutan
yang membahagiakan akan membuat keluarga kita makin penuh dengan kasih.